Senin, 27 November 2017

BAB 8 SISTEM BISNIS PERUSAHAAN



MAKALAH
BAB VIII
SISTEM BISNIS PERUSAHAAN

DISUSUN UNTUK TUGAS MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 
DOSEN PENGAMPU :
RIKA DWI HARSASI, SE., M.SM.



DISUSUN OLEH :
1.      VIRGO AYUCINDY DJINARWAN            (5.15.02.03.0.158)
2.      MOCHAMMAD ILHAM TEGUH. W           (5.15.02.03.0.179)

KELAS MANAJEMEN KEUANGAN (PAGI) /
SEMESTER LIMA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM MAJPAHIT
TAHUN AJARAN 2017 / 2018







KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Universitas Islam Majapahit. Makalah ini berisikan tentang informasi lebih khusus membahas tentang Sistem Bisnis Perusahaan.
            Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
            Makalah ini penulis akui masih masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan kami. Amin.


Mojokerto, 22 November 2017


Penulis    








DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.............................................................................................. 04
1.2  Rumusan Masalah......................................................................................... 04
1.3  Tujuan Penulisan........................................................................................... 04
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM).................................................... 05
 2.1.1 Pengenalan........................................................................................... 05
 2.1.2 Pengertian CRM................................................................................... 05
 2.1.3 Tiga Tahapan CRM.............................................................................. 08
 2.1.4 Manfaat dan Tantangan dari CRM...................................................... 09
 2.1.5 Tren dalam CRM.................................................................................. 11
2.2 Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP).............................................. 13
 2.2.1 Pengenalan........................................................................................... 13
 2.2.2 Pengertian ERP.................................................................................... 13
 2.2.3 Manfaat dan Tantangan ERP............................................................... 15
 2.2.4 Tren dalam ERP................................................................................... 17
2.3 Manajemen Rantai Pasokan (SCM).............................................................. 20
 2.3.1 Pengenalan........................................................................................... 20
 2.3.2 Pengertian SCM................................................................................... 20
 2.3.3 Peranan SCM....................................................................................... 22
 2.3.4 Manfaat dan Tantangan SCM.............................................................. 23
 2.3.5 Tren dalam SCM.................................................................................. 25
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 28


################













BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Sistem informasi manajemen (SIM) atau (bahasa inggris management information system, MIS) yaitu serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional tepadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah di tetapkan. Kegiatan utama dari semua sistem informasi yaitu menerima data sebagai (input) ,kemudian memprosesnya dengan melakukan perhitungan,penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lainnya, akhirnya memperoleh sistem keluaran output.
Dalam SIM terdapat sistem bisnis perusahaan yang memuat tentang CRM, ERP,dan SCM. CRM (customer relationship management) atau manajemen hubungan pelanggan. ERP adalah kekuatan teknologis dari bisnis elektronik, sebuah kerangka kerja transaksi di seluruh perusahaan berkaitan dalam pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, dan keuangan. SCM adalah manajemen rantai pasokan. Dimana semua itu terdapat dalam sistem bisnis perusahaan.
1.2       Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1.      Apa yang di maksud CRM (Cuatomer Relationship Management) ?
2.      Apa yang di maksud ERP (Enterprise Resource Planning) ?
3.      Apa yang di maksud SCM (Supply Chain Management) ?
1.2              Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.      Mengetahui apa pengertian tentang CRM (Cuatomer Relationship Management).
2.      Mengetahui apa pengertian tentang ERP (Enterprise Resource Planning).
3.      Mengetahui apa pengertian tentang SCM (Supply Chain Management).







BAB II
PEMBAHASAN

2.1            Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) : Fokus Bisnis
2.1.1    Pengenalan
                                    Saat ini, pelangganlah yang berkuasa. Ini lebih mudah dari sebelumnya bagi pelanggan untuk membandingkan toko, dan dengan satu klik di tetikus, untuk mengganti perusahaan. Sebagai hasilnya, hubungan pelanggan telah menjadi aset yang paling berharga bagi perusahaan. Hubungan ini lebih bernilai daripada produk perusahaan, toko, pabrik, alamat situs, dan bahkan karyawan. Setiap strategi perusahaan seharusnya ditujukan bagaimana untuk mencari dan mempertahankan pelanggan yang paling menguntungkan.
                                    Nilai bisnis yang utama dari hubungan pelanggan saat ini adalah tidak terbantahkan. Banyak perusahaan yang melaksanakan inisiatif bisnis manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) dan sistem informasi sebagai bagian dari fokus pelanggan atau strategi berpusat pelanggan untuk mengembangkan kesempatan mereka bagi keberhasilan di lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini. Dibagian ini akan dieksplorasi konsep dasar dan teknologi CRM.
2.1.2    Pengertian tentang CRM (Customer Relation Management)
v  Dalam mengelola berbagai hubungan pelanggan melibatkan dua tujuan yang saling berhubungan, yaitu :
1.      Memberikan organisasi dan seluruh pelanggan menghadapi karyawan dengan satu tinjauan lengkap dari setiap pelanggan pada tiap titik sentuh dan pada seluruh saluran.
2.      Memberikan pelanggan dengan satu tinjauan lengkap dari perusahaan dan seluruh salurannya yang diperluas.
Untuk itu perusahaan beralih pada manajemen hubungan pelanggan untuk meningkatkan fokus pelanggan mereka. CRM menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan sistem perusahaan lintas fungsional yang terintegrasi dan mengotomatisasi banyak proses melayani pelanggan pada penjualan, pemasaran dan layanan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan kerangka kerja TI dari perangkat lunak dan basis data berbantu situs yang mengintegrasikan semua proses ini dengan sisa operasi perusahaan.
Berikut beberapa komponen aplikasi utama dari CRM dalam manajemen hubungan pelanggan :
Gambar : Kelompok Aplikasi Utama dalam Manajemen Hubungan Pelanggan

a.       Manajemen Kontak dan Akun
                        Perangkat lunak CRM membantu pelaku penjualan, pemasaran, layanan menangkap dan melacak data yang relevan mengenai setiap kontak dimasa lalu dan yang direncanakan dengan kemungkinan dan pelanggan, layaknya bisnis lainnya dan peristiwa siklus hidup pelanggan. Informasi yang ditangkap dari seluruh titik sentuh pelanggan, seperti telepon, faks, surat elektronik, situs perusahaan, toko ritel, kios dan kontak pribadi. Sistem CRM meyimpan data dalam basis data pelanggan yang mengintegrasikan seluruh akun yang informasi pelanggan dan membuatnya tersedia di seluruh perusahaan melalui internet, intranet, atau tautan jaringan lainnya untuk penjualan, pemasaran, layanan dan aplikasi CRM lainnya.
b.      Penjualan
Sebuah sistem CRM menyediakan perwakilan penjualan dengan alat perangkat lunak dan sumber data perusahaan yang mereka butuhkan untuk mendukung dan mengelola aktivitas penjualan mereka, dan mengoptimalisasi penjualan silang dan penjualan keatas, contohnya meliputi penjualan dan informasi produk, konfigurasi produk, dan kemampuan penghasil penawaran penjualan. CRM juga memberikan mereka akses seketika ke tinjauan tunggal umum bagi pelanggan, memungkinkan mereka untuk mengecek seluruh aspek dari status akun dan historis pelanggan sebelum menjadwalkan panggilan penjualan. sebagai contoh, suatu sistem CRM akan mengingatkan perwakilan penjualan di bank untuk menghubungi nasabah yang menyimpan dalam jumlah besar untuk menjual kredit utama mereka atau layanan investasi. Atau CRM akan mengingatkan agen penjualan layanan yang belum terselesaikan, penyampaian atau masalah pembayaran yang dapat diselesaikan melalui kontak pribadi dengan pelanggan.
c.       Pemasaran dan Pemenuhan
Sistem CRM membantu pelaku pemasaran mencapai kampanye pemasaran langsung dengan otomatisasi seperti tugas sebagai  arahan-arahan yang memenuhi sasaran untuk target pemasaran, serta penjadwalan dan pelacakan surat pemasaran langsung. Kemudian, perangkat lunak CRM membantu pelaku pemasaran menangkap dan mengelola data calon pembeli dan merespon pelanggan dalam basis data CRM, dan menganalisis pelanggan dan nilai bisnis dari kampanye pemasaran langsung perusahaan. CRM juga membantu dalam pemenuhan dari calon pembeli dan respon pelanggan, dan meminta dengan cepat menjadwalkan kontal penjualan dan menyediakan informasi yang tepat dari produk dan layanan pada mereka, sementara menangkap informasi yang relevan untuk asis data CRM.
d.      Layanan dan Dukungan Pelanggan
Sebuah sistem CRM menyediakan perwakilan layanan dengan perangkat lunak dan akses seketika pada basis data pelanggan biasa yang dibagi oleh pelaku penjualan dan pemasaran. CRM membantu  manajer layanan pelanggan dalam membuat, menugaskan, dan mengelola permintaan dari layanan pelanggan. Perangkat lunak call center meneruskan panggilan kepada agen dukungan pelanggan berdasarkann keahlian dan wewenang mereka dalam menangani jenis-jenis dari permintaan layanan yang spesifik. Perangkat lunak hard desk menolong perwakilan pelanggan dalam membantu pelanggan yang memiliki masalah dengan sebuah produk atau layanan dengan menyediakan data perbaikan yang relevan dan saran untuk penyelesaian masalah. Layanan mandiri berbasis situs memungkinkan pelanggan dalam mengakses informasi dukungan pribadi dengan mudah di situs perusahaan, sementara layanan ini memberikan mereka sebuah pilihan untuk menerima bantuan online yang lebih lanjut atau melalui telepon dari personel layanan pelanggan.
e.       Retensi dan Program Loyalitas
Mempertimbangkan hal-hal berikut :
·         Biayanya enam kali lebih untuk menjual kepada pelanggan baru daripada menjual kepada yang sudah ada.
·         Pelanggan yang umumnya tidak puas akan menyampaikan kepada delapan sampai sepuluh orang mengenai pengalamannya.
·         Sebuah peusahaan dapat menaikkan keuntungannya sampai 85% dengan menambah retensi pelanggan tahunannya hanya sebesar 5%.
·         Hambatan dari menjual sebuah produk kepada pelanggan baru sebesar 15%, dimana hambatan dari menjual sebuah produk kepada pelanggan yang sudah ada sebesar 50%.
·         70% dari keluhan pelanggan akan melakukan bisnis dengan perusahaan kembali apabila masalah layanan ini segera diurus.
2.1.3    Tiga Tahapan CRM


a.       Mendapatkan
Sebuah bisnis mengandalkan pada alat perangkat lunak CRM dan basis data untuk membantunya mendapatkan pelanggan baru dengan melakukan pekerjaan yang lebih tinggi dari manajemen kontak, prospek penjualan, penjualan, pemasaran langsung dan pemenuhan.
Tujuan dari fungsi  CRM ini adalah membantu pelanggan memahami nilai dari sebuah produk superior yang ditawarkan oleh perusahaan terkemuka.
b.      Meningkatkan
Manajemen akun berbantu situs dan layanan pelanggan, serta alat pendukung membantu menjaga pelanggan tetap puas oleh layanan unggul dari tim penjualan yang responsif dalam jaringan dan layanan khusus, serta mitra bisnis.
Nilai yang dilihat pelanggan adalah kenyamanan pada satu tempat berbelanja dengan harga yang menarik.
Tujuan dari fungsi CRM ini adalah membantu menambah keuntungan bagi bisnis mereka.
c.       Mempertahankan
Perangkat lunak dan basis data analitis CRM membantu perusahaan mengidentifikasi secara proaktif dan menghargai pelanggannya yang paling loyal dan menguntungkan serta memperluas bisnis mereka melalui target pemasaran dan program hubungan pemasaran.
Nilai yang dilihat pelanggan adalah hubungan bisnis pribadi yang berharga dengan “perusahaan mereka.”
2.1.4    Manfaat dan Tantangan dari CRM
2.1.4.1 Manfaat dari CRM
Berikut beberapa manfaat dari bisnis yang potensial dari manajemen hubungan pelanggan :
a.       CRM memungkinkan sebuah bisnis untuk mengidentifikasi dan membuat target bagi pelanggannya yang terbaik mereka yang paling menguntungkan bisnis, sehingga mereka dapat dipertahankan sebagai pelanggan abadi untuk mendapatkan layanan yang lebih banyak dan lebih menguntungkan.
b.      CRM memungkinkan kustomisasi seketika dan personalisasi dari produk dan layanan berdasarkan keinginan, kebutuhan dan kebiasaan membeli dari pelanggan, dan siklus hidupnya.
c.       CRM dapat melacak kapan pelanggan menghubungi perusahaan, terlepas dari titik kontak.
d.      Sistem CRM dapat memudahkan sebuah perusahaan untuk menyediakan pengalaman pelanggan yang konsisten dan layanan dan dukungan superior di seluruh titik kontak yang dipilih pelanggan.
Dari segala manfaat tersebut akan memberikan nilai bisnis strategis kepada perusahaan dan nilai pelanggan utama kepada pelanggannya.
2.1.4.2 Kegagalan CRM
                        Berikut ini kegagalan dalam CRM :
a.       Hal yang cukup akrab, misalnya seperti kurangnya pemahaman dan persiapan.
b.      Manajer bisnis bergantung pada aplikasi baru yang utama dari teknologi informasi (seperti CRM) untuk menyelesaikan masalah bisnis tanpa terlebih dahulu mengembangkan perubahan proses bisnis dan mengubah program manajemen yang dibutuhkan.
Sebagai contoh kasus pada proyek CRM yang gagal diterapkan tanpa adanya keikutsertaan pemangku kepentingan bisnis. Oleh karena itu, karyawan tidak dipersiapkan terhadap proses baru atau tantangan yang merupakan dari implementasi CRM baru.

 
2.1.5    Tren dalam CRM
            Berikut adalah empat uraian jenis atau ketegori dari CRM yang telah diimplementasikan oleh banyak perusahaan saat ini dan merangkum manfaat mereka bagi sebuah bisnis. Kategori-kategori tersebut mungkin juga ditampilkan sebagai tahapan atau tren pada bagaimana banyak perusahaan mengimplementasikan aplikasi CRM, dan figur-figur di dalamnya juga menguraikan beberapa kemampuan dari produk perangkat lunak CRM.
 

            Secara semakin meningkat, perusahaan harus membuat hubungan kolaboratif dengan mitra, pemasok dan pelanggan, menekan waktu dan biaya sementara tetap meningkatkan pengalaman pelanggan dan jumlah nilai proposisinya. Aplikasi CRM analitis diimplementasikan dengan menggunakan beberapa alat pemasaran analitis, seperti penggalian data, untuk mengambil data penting mengenai pelanggan dan calon pelanggan untuk target kampanye pemasaran.
            Dengan terus meningkat, bisnis bergerak ke sistem CRM kolaboratif untuk melibatkan mitra bisnis dan pelanggan dalam layanan pelanggan kolaboratif. Ini termasuk sistem untuk layanan mandiri pelanggan dan umpan balik sebagaimana sistem manajemen hubungan mitra (Partner Relationship Management-PRM). Aplikasi PRM menerapkan banyak dari alat yang sama yang digunakan dalam sistem CRM untuk meningkatkan kolaborasi antara perusahaan dengan mitra bisnisnya, seperti distributor dan penyalur, untuk berkoordinasi dan mengoptimalisasi penjualan dan layanan kepada pelanggan antar seluruh saluran pemasaran. Dengan begitu, kemudian banyak bisnis mengembangkan internet, dan ekstranet portal CRM berbasis situs sebagai gerbang untuk berbagai level akses pada semua informasi pelanggan, sebagaimana alat CRM operasional, analitis, dan kolaboratif bagi pelanggan, karyawan dan mitra bisnis.
2.2            Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP) : Kekuatan Bisnis
2.2.1    Pengenalan
            Kesamaan yang dimiliki oleh Microsoft, Coca-Cola, Cisco, Eli Lilly, Alcoa dan Nokia tidak seperti kebanyakan bisnis, yang beroperasi dengan sistem belakang kantor selama 25 tahun, para pemimpin pasar tersebut merekayasa ulang bisnis mereka untuk berjalan pada kecepatan yang sangat berbahaya dengan mengimplementasikan kekuatan transaksional yang disebut perencanaan sumber daya perusahaan (Enterprise Resource Planning–ERP). Perusahaan ini memasukkan sistem ERP untuk membantu mereka mengurangi persediaan, mempersingkat waktu siklus, menurunkan biaya dan meningkatkan seluruh kegiatan operasi. 
            ERP bertindak sebagai kekuatan transaksional lintas fungsional yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses bisnis internal dan sistem informasi dalam fungsi pabrikasi, logistik, distribusi, akuntansi dan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan. ERP juga bertindak sebagai mesin perangkat lunak yang penting dibutuhkan untuk mengintegrasikan dan mencapai proses lintas fungsional yang dihasilkan. Dan saat ini, ERP dikenal sebagai bahan yang penting yang dibutuhkan oleh banyak perusahaan agar dapat meraih efisiensi, kecepatan dan respons yang dibutuhkan dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini.
2.2.2    Pengertian ERP (Enterprise Resource  Planning)
ERP merupakan kekuatan teknologis dari bisnis elektronik, sebuah kerangka kerja transaksi di seluruh perusahaan berkaitan dalam pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi dan keuangan.
Perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sistem perusahaan lintas fungsional yang dibawa oleh seperangkat modul perangkat lunak terintegrasi yang mendukung proses dasar bisnis internal dari sebuah perusahaan. Sebagai contoh, perangkat lunak ERP untuk perusahaan pabrikasi umumnya akan mengolah data dan melacak status penjualan, peersediaan, pengapalan, penagihan, sebagaimana memperkirakan barang mentah dan kebutuhan sumber daya manusia.
ERP memberikan perusahaan sebuah tampilan seketika yang terintegrasi dari proses bisnis utamanya, contoh : produksi, pengolahan pesanan dan manajemen persediaan, bergabung bersama-sama dalam aplikasi perangkat lunak ERP dan basis data yang dikelola oleh sistem manajemen basis data. Sistem ERP melacak sumber daya bisnis (contoh : pesanan pelanggan, pesanan pembelian, dan gaji karyawan), pada departemen manapun  (pabrikasi, pembelian, penjualan, akuntansi dan seterusnya) yang telah memasukkan data ke dalam sistem.
Seperangkat perangkat lunak biasanya terdiri atas modul terintegrasi dari pabrikasi, distribusi, penjualan, akuntansi, dan aplikasi sumber daya manusia. Contoh-contoh proses pabrikasi pendukung diantaranya :
a.       Perencanaan kebutuhan bahan,
b.      Perencanaan produksi,
c.       Perencanaan kapasitas.
Beberapa proses penjualan dan pemasaran yang didukung oleh ERP, diantara :
a.       Analisis penjualan,
b.      Perencanaan penjualan,
c.       Dan analisis harga.
Sementara aplikasi distribusi umum :
a.       Manajemen pesanan,
b.      Pembilan,
c.       Dan perencanaan ligistik.
Sistem ERP mendukung banyak proses sumber daya manusia yang penting, mulai dari perencanaan kebutuhan personel, untuk pembayaran gaji dan administrasi manfaat, menyelesaikan catatan penyimpanan keuangan yang paling dibutuhkan dan aplikasi akuntansi manajerial.
Gambar :  Komponen aplikasi utama dan perencanaan sumber daya perusahaan yang menggambarkan pendekatan fungsional dari sistem ERP. 
Gambar : beberapa aliran proses bisnis dan aliran informasi pelanggan dan pemasok yang didukung dengan sistem ERP. 
           
2.2.3    Manfaat dan Tantangan ERP
                        Nilai bisnis utaman dalam penggunaan ERP pada beberapa cara dasar :
a.       Kualitas dan Efisiensi.
ERP membuat sebuah kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan   meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang menghasilkan perbaikan yang signifikan dalam kualitas dan efisiensi layanan pelanggan, produksi dan distribusi
b.      Berkurangnya Biaya.
Banyak perusahaan melaporkan pegurangan yang signifikan dalam biaya pengolahan transaksi dan perangkat keras, perangkat lunak, dan staf pendukung TI dibandingkan dengan warisan sistem yang tidak terintegrasi yang telah digantikan oleh sistem ERP mereka baru.
c.       Pendukung Keputusan
ERP menyediakan informasi lintas fungsional yang penting atas kinerja bisnis bagi manajer dengan cepat untuk memperbaiki kemampuan mereka dalam membuat keputusan yang lebih baik dengan cara yang terjadwal di seluruh bisnis perusahaan.
d.      Ketangkasan Perusahaan
Mengimplementasikan sistem ERP memecah banyak departemen terdahulu dan halangan fungsional atau “silos” dari proses bisnis, sistem informasi dan sumber daya informasi. Ini menghasilkan struktur organisasi yang lebih fleksibel, tanggung jawab manajerial dan aturan kerja dan untuk organisasi yang lebih tangkas dan adaptif serta tenaga kerja yang lebih memanfaatkan kesempatan bisnis baru.
2.2.3.1 Biaya-Biaya ERP
ebuah implementasi ERP layaknya korporasi yang setara dengan transplantasi otak. Kami menarik steker disetiap aplikasi perusahaan dan berpindah ke perangkat lunak People Soft. Resikonya tentu saja kekacauan dari bisnis jika Anda tidak menggunakan ERP dengan benar, Anda dapat menghancurkan perusahaan Anda.  
Gambar : Biaya-biaya yang umumnya dalam pengimplementasian sebuah sistem ERP baru. 
            Gambar diatas mengilustrasikan ukuran dan jenis biaya yang relatif dari implementasi sebuah sistem ERP pada sebuah perusahaan. Perhatikan bahwa biaya perangkat keras dan perangkat lunak hanyalah bagian kecil dari total biaya dan biaya pengembangan proses bisnis baru (rekayasa ulang) dan menyiapkan karyawan untuk sistem baru (pelatihan dan manajemen perubahan) membuat sebagian besar pengimplementasian sistem ERP. Mengubah data dari warisan sistem sebelumnya ke sistem ERP lintas fungsional yang baru merupakan kategori utama lainnya dari biaya implementasi ERP.
            Biaya dan resiko dari kegagalan dalam pengimplementasian sistem ERP baru menjadi dasar. Kerugian besar dalam pendapatan, keuntungan, dan pangsa pasar terjadi ketika inti proses bisnis dan sistem informasi gagal dan tidak bekerja sepenuhnya.
2.2.3.2 Penyebab Kegagalan ERP
                        Berikut merupakan suatu penyebab dari kegagalan ERP :
a.   Kegagalan untuk melibatkan karyawan yang terkena dampak dalam tahap perencanaan dan pengembangan dan untuk mengubah program manajemen, atau mencoba melakukan banyak  hal dan terlalu cepat dalam proses konversi biasanya menjadi penyebab proyek ERP gagal.
b.    Pelatihan yang tidak mencukupi dalam tugas pekerjaan baru yang dibutuhkan oleh sistem ERP dan kegagalan melakukan konversi dan pengetesan data yang memadai.
c.   Disebabkan kepercayaan yang berlebihan dari perusahaan atau manajemen TI atas pernyataan penjual perangkat lunak ERP atau atas bantuan dari perusahaan konsultan bergengsi yang dipekerjakan untuk memimpin implementasi.
2.2.4    Tren dalam ERP
                        ERP masih terlibat mengadaptasi pengembangan teknologi dan permintaan pasar. Empat tren yang membentuk evolusi keberlanjutan dari ERP :
a.       Pengembangan dalam integrasi dan fleksibilitas,
b.      Perluasan aplikasi bisnis elektronik,
c.       Jangkauan yang lebih jauh ke pengguna baru,
d.      Adopsi teknologi internet




Gambar : Tren dalam evolusi aplikasi ERP.
            Gambar diatas mengilustrasikan empat pengembangan dan tren utama yang terlibat dalam aplikasi ERP, yaitu :
a.    Pertama, Paket perangkat lunak ERP yang diandalkan dari implementasi ERP ditahun 1990-an, dan seringkali dikritik karena tidak fleksibel, yang secara bertahap telah dimodifikasi ke dalam produk yang lebih fleksibel. Perusahaan yang memasang sistem ERP menekan penjual perangkat lunak untuk mengadopsinya untuk lebih terbuka, fleksibel, arsitekstur perangkat lunak berbasis standar. Ini membuat perangkat lunak lebih mudah untuk diintegrasikan dengan program aplikasi lain dari pengguna bisnis, sebagaimana membuatnya mudah untuk modifikasi kecil untuk menyesuaikan dengan proses bisnis perusahaan. Contoh : SAP R/3 Enterprise, dirilis pada tahun 2002 oleh SAP AG sebagai penerus versi sebelumnya SAP R/3.
b.  Kedua, pengembangan kedua dalam evolusi ERP. Pertumbuhan internet, dan internet dan ekstranet korporat mendesak perangkat lunak perusahaan untuk menggunkan teknologi internet untuk membangun antarmuka situs dan kemampuan jaringan ke dalam sistem ERP. Fitur ini membuat sistem ERP lebih mudah untuk digunakan dan dihubungkan pada aplikasi internal lain, sebagaimana pada sistem mitra bisnis perusahaan.
c.   Ketiga, pengembangan sistem ERP antar perusahaan yang menyediakan tautan berbantu situs antara kunci sistem bisnis (seperti : persediaan dan produksi) dari perusahaan dan pelanggannya, pemasok, distributor, dan lain-lain. Tautan-tautan eksternal tersebut ditandai pergerakan ke arah integrasi aplikasi ERP berhadapan internal dengan aplikasi berfokus eksternal dari manajemen rantai pasokan (Supplay Chain Management–SCM) dan rantai mitra pasokan perusahaan.
d.  Keempat, didalam seluruh pengembangan tersebut telah memberikan momentum bisnis dan teknologi untuk integrasi fungsi ERP ke dalam sederatan bisnis elektronik. Perusahaan perangkat lunak ERP yang utama telah mengembangkan modul, deretan perangkat lunak berbantu situs yang mengintegrasikan ERP, manajemen hubungan pelanggan, manajemen rantai pasokan, pengadaan, pendukung keputusan, portal perusahaan serta aplikasi dan fungsi bisnis lain. Contoh : e-Business  Suite dari Oracle dan mySAP dari SAP.   
                        
2.3       Manajemen Rantai Pasokan (SCM) : Jaringan Bisnis
2.3.1    Pengenalan
            Memulai bisnis elektronik membutuhkan ide, modal, dan kecerdasan teknis. Mengoperasikan satu, bagaimanapun, membutuhkan keahlian manajemen rantai pasokan (supply chain management – SCM). Strategi SCM yang berhasil didasarkan pada akurasi pengolahan pesanan terjadwal. Pentingnya peningkatan SCM mengilustrasikan bagaimana sebuah alat yang merupakan proses teoritis pada 10 tahun lalu sekarang menjadi senjata hebat yang kompetitif.
     /       Pada dasarnya, manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management-SCM) membantu sebuah perusahaan mendapatkan produk yang tepat ke tempat yang benar di waktu yang tepat, dalam jumlah yang memadai dan biaya yang dapat diterima. Tujuan SCM adalah untuk mengelola proses ini secara efisien dengan mengelola permintaan, mengendalikan persediaan, meningkatkan jaringan hubungan bisnis yang dibina perusahaan dengan pelanggan, pemasok, distributor, dan lain-lain. Serta menerima umpan balik status tautan di setiap harinya dalam rantai pasokan. Untuk mencapai tujuan ini, banyak perusahaan sekarang berubah pada teknologi Internet untuk memungkinkan akses situs bagi setiap hubungan dalam rantai pasokan mereka, pengambilan keputusan, dan aliran informasi.
2.3.2    Pengertian SCM (Supply Chain Management)
            Warisan rantai pasokan tersumbat dengan langkah-langkah yang tidak diperlukan dan persediaan yang berlebihan. Contohnya : Kotak sereal sarapan pagi menghabiskan 104 hari dari pabrik ke swalayan, mengusahakan jalannya melalui jalur grosir yang ruwet, distributor, perantara, dan konsolidator, masing-masing memiliki gudang. Peluang perdagangan komersial bersandar pada penggabungan masing-masing sistem internal perusahaan kepada pemasoknya, mitra, dan pelanggan. Penggabungan ini mendorong perusahaan mengintegrasikan dengan lebih baik proses rantai pasokan antarperusahaan untuk meningkatkan efesiensi pabrikasi dan efektivitas distribusi.
            Jadi, Manjemen Rantai Pasokan adalah sistem antarperusahaan lintas fungsional yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu mendukung dan mengelola hubungan antara beberapa kunci proses bisnis sebuah perusahaan dengan pemasok pelanggan, dan mitra bisnis. Tujuan dari SCM adalah untuk membuat jaringan hubungan bisnis yang cepat, efisien, dan berbiaya rendah, atau rantai pasokan, untuk mendapatkan produk perusahaan dari konsep ke pasar.


Gambar perangkat lunak manajemen rantai pasokan dan teknologi internet dapat membantu peusahaan merekayasa ulang dan mengintegrasikan proses-proses SCM fungsional yang mendukung siklus hidup rantai pasokan.

            Gambar tersebut mingilustrasikan proses-proses bisnis dasar dasar dalam siklus hidup rantai pasokan dan proses SCM fungsional yang mendukung mereka serta menekankan banyak perusahaan saat ini merekayasa ulang proses rantai pasokan mereka, berbau teknologi internet dan perangkat lunak manajemen rantai pasokan.
            Contoh : permintaan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini mendorong pabrikasi menggunakan intranet, ekstranet, dan portal situs perdagangan komersial mereka untuk membantu mereka merekayasa ulang hubungan mereka dengan pemasok, distributor, dan pengecer. Tujuannya adalah mengurangi biaya secara signifikan, menambah efisiensi, dan meningkatkan waktu siklus rantai pasokan mereka. Perangkat lunak SCM juga dapat membantu meningkatkan koordinasi antar perusahaan di antara pemain-pemain proses rantai pasokan. Hasilnya adalah distribusi yang lebih efektif dan saluran jaringan di antara mitra bisnis.
2.3.2.1 Pertukaran data elektronik
            Pertukaran data elektronik (electronic data interchange-EDI) adalah salah satu penggunaan paling awal dari teknologi informasi untuk manajemen rantai pasokan. EDI melibatkan pertukaran dokumen transaksi bisnis melalui internet dan jaringan lainnnya antara mitra dagang dan rantai pasokan (organisasi dan pelanggan mereka serta pemasok). Umumnya, perangkat lunak EDI digunakan untuk mengubah format dokumen perusahaan ke dalam format EDI yang terstandarisasi secara spesifik melalui berbagai industri dan peraturan internasional. EDI adalah sebuah contoh dari otomatisasi lengkap dari proses rantai pasokan perdagangan komersial.
2.3.3      Peranan SCM
Gambar tujuan dan hasil dari manjemen rantai pasokan dicapai bagi sebuah bisnis dengan bantuan sistem informasi SCM antar perusahaan.
            Gambar tesebut membantu memahami peranan dan aktivitas dari manajemen rantai pasokan dalam bisnis dengan lebih jelas. Tiga tingkat teratas dari gambar tersebut juga menunjukkan tujuan dan hasil strategis, taktis, dan operasional dari perencanaan SCM, yang kemudian dicapai dengan mitra bisnis dalam sebuah rantai pasokan di tingkat pelaksanaan SCM. Peranan teknologi informasi dalam SCM adalah untuk mendukung tujuan-tujuan ini dengan sistem informasi antar perusahaan yang menghasilkan banyak dari hasil-hasil sebuah bisnis perlukan untuk mengelola rantai pasokannya secara efektif.
2.3.4    Manfaat dan Tantangan SCM
            Menciptakan insfrastruktur SCM seketika adalah hal yang menakutkan dan berkelanjutan serta seringkali menjadi poin kegagalan karena beberapa alasan. Alasan utamanya bahwa perencanaan, seleksi, dan implementasi solusi SCM menjadi lebih kompeks saat kecepatan teknologi mengubah percepatan dan jumlah mitra perusahaan yang bertambah.
Berikut ini tabel Fungsi dan potensi manfaat manajemen rantai pasokan yang ditawarkan oleh modul SCM di sederetan perangkat lunak bisnis elektonik mySAP :
Fungsi SCM
Hasil SCM
Perencanaan

Desain Rantai Pasokan
Mengoptimalkan jaringan pemasok, pabrik, dan pusat distribusi.
Perencanaan permintaan dan pasokan secara kolaboratif
Mengembangkan perkiraan yang akurat terhadap permintaan pelanggan dengan membagikan perkiraan permintaan dan pasokan segera di seluruh deretan ganda.
Skenario kolaboratif berbantu internet, seperti perencanaan, perkiraan, dan penambahan yang kolaboratif (collaborative planning, forecasting and replenishment-CPFR), serta persediaan yang dikelola penjual.
Pelaksanaan

Manajemen Bahan
Membagi informasi persediaan dan pengadaan pesanan dengan akurat.
Memastikan bahan yang dibutuhkan untuk produksi tersedia di tempat yang benar di waktu yang tepat.
Mengurangi pengeluaran bahan mentah, pengadaan biaya, keamanan stok serta persediaan bahn mentah dan barang jadi.
Pabrikasi Kolaboratif
Perencanaan dan jadwal yang optimal saat mempertimbangkan sumber daya, bahan, dan kendala ketergantungan.
Pemenuhan Kolaboratif
Berkomitmen untuk pengiriman tepat pada waktunya.
Memenuhi pesanan semua saluran tepat waktu dengan manejemen pesanan, perencanaan transportasi, dan penjadwalan mesin.
Mendukung keseluruhan proses produksi, termasuk penjemputan, pengemasan,pengapalan, dan pengiriman ke luar negeri.
Manajemen hal rantai pasokan
Mengawasi setiap tahapan dari proses rantai pasokan, mulai dari penawaran harga sampai saat pelanggan menerima produk, dan menerimah pemberitahuan ketika ada masalah.
Manajemen kinerja rantai pasokan
Melaporkan pengukuran kunci dalam rantai pasokan, seperti tarif pengisian, siklus waktu pesanan, dan pemanfaatan kapasitas.
            Pada tabel diatas merupakan pengalaman nyata dari perusahaan seperti Cardinal Glass dan hasil yang dijanjikan yang diuraikan pada tabel di atas menekankan manfaat bisnis utama yang mungkin dengan sistem SCM dapat memeberikan mereka kunci manfaat bisnis seperti pengolahan pesanan yang lebih cepat dan lebih akurat, pengurangan level persediaan, percepatan waktu ke pasar, biaya transaksi dan bahan yang lebih rendah, dan hubungan strategis dengan pemasok mereka.
            Semua manfaat SCM ini ditujukan untuk membantu sebuah perusahaan mencapai ketangkasan dan kepekaan dalam memenuhi permintaan pelanggan dan kebutuhan mitra bisnisnya.
            Berikut ini merupakan gambar Tantangan Utama bagi kebanyakan perusahaan untuk mecapai nilai bisnis dan sasaran nilai pelanggan serta tujuan manajemen rantai pasokan :

            Kurangnya pengetahuan perencanaan permintaan yang tepat, alat dan petunjuk adalah sumber utama dari kegagalan SCM. Perkiraan permintaan yang tidak akurat dan terlalu optimis akan menyebabkan produksi utama, persediaan, dan masalah bisnis lainnya, tidak peduli seberapa efisien seluruh proses manajemen rantai pasokan telah dibangun. Produksi yang tidak akurat, produksi, dan data bisnis yang disediakan oleh sistem informasi perusahaan lainnya seringkali menjadi penyebab dari masalah SCM. Selain itu, kurangnya kolaborasi yang cukup antara pemasaran, produksi, dan departemen manajemen persediaan dalam sebuah perusahaan, dan dengan pemasok, distributor, dan lain-lain, akan merusak sistem SCM apapun. Banyak perusahaan yang memasang sistem SCM menganggap alat perangkat lunak SCM miliknya belum matang, tidak lengkap, dan sulit di implementasikan.
2.3.5    Tren dalam SCM
            Arena pemasok yang menghadapi aplikasi akan melihat pertumbuhan yang berkelanjutan dari publik sebagaimana jaringan pribadi yang mengubah rantai pasokan yang linear dan tidak fleksibel menjadi nonlinear dan jaringan-jaringan pemenuhan yang dinamis juga berkembang sepanjang dimensi lain :
a.    Dari rantai pasokan yang terotomatisasi dan terintegrasi ke pembelian
b.    Perencanaan
c.    Dan desain yang kolaboratif di seluruh jaringan pemasok mereka.
Gambar Tahapan dalam penggunaan manajemen rantai pasokan
            Pada tahap pertama, perusahaan berkonsentrasi untuk membuat pengembangan pada proses rantai pasokan internal dan eksternalnya serta hubungan dengan pemasok dan pelanggan. Lama situs perdagangan komersialnya dan beberapa mitra dagangannya memberikan akses ke katalog online dan informasi rantai pasokan mereka sebagai dukungan terbatas mereka ke transaksi online.
            Pada tahap kedua perusahaan menyelesaikan aplikasi manajemen rantai pasokan yang substansial dengan menggunakan program perangkat lunak SCM terseleksi secara internal, sebagaimana yang eksternal melalui tautan intranet dan ekstranet antara pemasok, distributor, pelanggan, dan mitra dagang lain. Perusahaan di tahap ini juga berkonsentrasi pada perluasan jaringan bisnis dari situs berbantu SCM yang memampukan dan mitra perdagangan dalam rantai pasokan mereka untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas opereasionalnya dalam memenuhi tujuan strategis bisnis mereka.
            Pada tahap ketiga, sebuah perusahaan mulai mengembangkan dan mengimplementasikan mengurangi sisi aplikasi manajemen rantai penjualan kolaboratif menggunakan perangkat lunak SCM lanjutan, layanan penuh tautan-tautan ekstranet, dan pertukaran perdagangan komersial pribadi dan umum. Contoh-contoh yang termasuk aplikasi perencanaan dan pemenuhan rantai penjualan kolaboratif, seperti design dan pengiriman produk kolaboratif, dan perencanaan, perkiraan dan pegisian kembali kolaboratif (collaborative planning, forecasting, and replenishment-CPRF). Selain itu penjualan pemasaran kolaboratif dan aplikasi layanan dengan mitra dagang, termasuk pelanggan dan sistem manajemen hubungan mitra, telah dibangun. Perusahaan pada tahap ketiga ini berusaha untuk mengoptimalisasikan pengembangan dan manajemen dari rantai pasokan mereka untuk memenuhi nilai pelanggan strategis dan sasarn nilai bisnis mereka.





 
BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
·      Manajemen hubungan pelanggan : Fokus Bisnis.
            Manjemen hubungan pelanggan adalah sistem perusahaan lintas fungsional yang mengintegrasi dan mengotomatisasi banyak proses pelayanan pelanggan dalam penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan pelanggan perusahaan. Sistem CRM menggunakan teknologi informasi untuk mendukung banyak perusahaan yang mengorientasikan dirinya sendiri ke dalam bisnis berfokus pelanggan sebagai sebuah strategi bisnis puncak. Komponen aplikasi utama dari CRM, termasuk manajemen kontak dan akun, penjualan, pemasaran, dan pemenuhan; serta retensi dan program loyalti, yang semuanya ditujukan untuk membantu sebuah perusahaan memperoleh, meningkatkan, dan memppertahankan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggannya sebagai sebuah sasaran bisnis utama. Bagaimanapun, banyak perusahaan merasa bahwa sistem CRM sulit untuk diimplementasikan dengan baik karena pemahaman dan persiapan yang kurang memadai dari manajemen dan mempengaruhi karyawan. Akhirnya, banayk perusahaan berpindah ke sistem CRM kolaboratif yang mendukung kolaborasi karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan mereka sendiri dalam meningkatkan hubungan pelanggan mereka sendiri dalam meningkatkan hubungan pelanggan yang menguntungkan.
·      Perencanaa Sumberdaya Perusahaan : Kekuatan Perusahaan.
            Perencanaan sumberdaya perusahaan adalah sistem perusahaan lintas fungsional yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses bisnis internal dari sebuah perusahaan, khususnya dalam fungsi pabrikasi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumberdaya manusia dalam bisnis. Oleh sebab itu, ERP bertindak sebagai kekuatan sistem informasi yang penting dalam perusahaan, membantu perusahaan mencapai efisiensi, ketangkasan, dan responsivitas yang dibutuhkan untuk sukses dlam lingkungan bisnis yang dinamis. Perangkat lunak ERP yang umumnya yang terdiri dari modul terintegrasi yang memberikan sebuah perusahaan tinjauan lintas fungsional real-time (seketika) dari inti proses bisnis, seperti : produksi, pengolahan pesanan, dan penjualan, serta sumberdayanya, seperti : kas, bahan mentah, kapasitas produksi, dan orang-orangnya. Bagaimanapun, mengimplementasikan sistem ERP dengan benar merupakan proses yang sulit dan memakan biaya yang menyebabkan kerugian bisnis yang serius bagi beberapa perusahaan, yang meremehkan perencanaan, pengembangan yang berkelanjutan dalam perangkat lunak ERP, termasuk modul berbantu situs dan sederetan perangkat lunak bisnis elektronik, telah menjadikan ERP lebih fleksibel dan mudah bagi pengguna, sebagaimana memperluasnya keluar bagi mitra bisnis perusahaan.
·      Manajemen rantai pasokan : Jaringan Bisnis
            Manajemen rantai pasokan adalah sistem antar perusahaan lintas fungsional yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi jaringan proses bisnis dan hubungan antara perusahaan dan pemasoknya, pelanggan, distributor, dan mitra bisnis lainnya. Sasaran SCM adalah untuk membantu perusahaan mencapai ketangkasan dan responsivitas untuk memenuhi permintaan dari pelanggannya dan kebutuhan dari pemasoknya, dengan memudahkannya dengan mendesain, membangun, dan menjual produknya menggunakan jaringan yang cepat, efisien, dan berbiaya rendah bagi mita bisnis, proses, dan hubungan, atau rantai pasokan. SCM sering kali dibagi lagi ke dalam aplikasi perencaan rantai pasokan, seperti : perkiraan permintaan dan pasokan, dan aplikasi pelaksanaan rantai pasokan, seperti : manajemen persediaan, manajemen logistik, dan manjemen pergudangan. Mengembangkan sistem rantai pasokan yang efektif dan mencapai sasaran bisnis SCM telah terbukti menjadi tantangan yang kompleks dan sulit bagi banyak perusahaan. Akan tetapi, SCM berlanjut menjadi perhatian utama dan inisiatif bisnis elektronik utama sebagaimana perusahaan menambah  penggunaan teknologi Internet mereka untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi dengan mitra bisnis mereka, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis rantai pasokan mereka.





DAFTAR PUSTAKA
O'Brien, James A dan George M. Marakas, 2014, Sistem Informasi Manajemen Edisi 9 Buku 1, Jakarta : Salemba Empat. 




MATERI SIM DAPAT DI DOWNLOAD DISINI:
BAB 8 SISTEM BISNIS PERUSAHAAN 
PPT :

MATERI SIM LAINNYA DAPAT DI DOWNLOAD DI BAWAH INI :
BAB 7 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK
DOC :
PPT :

BAB 6 TELEKOMUNIKASI DAN JARINGAN
DOC :
PPT :

BAB 5 MANAJEMEN SUMBER DATA
DOC :

BAB 4 PERANGKAT LUNAK KOMPUTER
DOC :
PPT :

BAB 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER
DOC :
PPT :

BAB 2 BERSAING DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI
DOC :
PPT :



Terima kasih telah mengunjungi, semoga bermanfaat. Jangan lupa berkomentar yaa ;-)

Untuk menyaksikan video dari salah satu sistem bisnis perusahaan sebagai berikut... selamat menyaksikan... :-)



 

2 komentar:

  1. halo saya anya bennett, seorang penulis keuangan. saya menulis di beberapa topik terkait keuangan seperti utang, pinjaman, asuransi, investasi dan sebagainya. saya menemukan blog Anda saat berselancar di internet untuk menemukan blog yang cocok untuk menulis artikel. itu sangat banyak akal dengan konten yang kaya dan bagus dan memiliki presentasi yang jelas. saya harus menghargai kerja keras Anda dan berharap Anda beruntung. saya bertanya-tanya apakah ada orang di sini yang mencari pemberi pinjaman pinjaman positif untuk melaksanakan proyek atau kebutuhan keuangan Anda? saya merekomendasikan orang tersebut untuk menghubungi mr pedro jerome (pedroloanss@gmail.com) yang telah membantu banyak pengusaha muda & tua di seluruh dunia untuk bantuan keuangan jadi saya sangat yakin bahwa mr pedro dapat membantu di tingkat 2. layanan pinjaman kepada siapa pun di sini mencari pinjaman. terima kasih sekali lagi telah mengizinkan saya untuk menulis di blog Anda. Saya yakin saya telah memberikan Anda artikel yang benar-benar unik dan relevan sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca Anda. jika Anda tidak senang dengan catatan singkat saya, saya dengan hormat menyesalinya sebelumnya. salam hormat saya, anya bennett.

    BalasHapus
  2. V-Tint®, titanium cartilage earrings (and more)
    T-shirt: The Tint®, titanium wire titanium cartilage earrings (and more) - T-shirt ecosport titanium - T-shirt by T-T-Tint®. apple watch series 6 titanium Buy it now and titanium ore shop with free babyliss pro nano titanium flat iron shipping on your first order.

    BalasHapus

BAB 8 SISTEM BISNIS PERUSAHAAN

MAKALAH BAB VIII SISTEM BISNIS PERUSAHAAN DISUSUN UNTUK TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN   DOSEN PENGAMPU : ...