MAKALAH
BAB VIII
SISTEM BISNIS PERUSAHAAN
DISUSUN UNTUK TUGAS MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN
PENGAMPU :
RIKA
DWI HARSASI, SE., M.SM.
DISUSUN OLEH :
1.
VIRGO AYUCINDY DJINARWAN (5.15.02.03.0.158)
2.
MOCHAMMAD ILHAM TEGUH. W (5.15.02.03.0.179)
KELAS MANAJEMEN KEUANGAN (PAGI) /
SEMESTER LIMA
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
ISLAM MAJPAHIT
TAHUN
AJARAN 2017 / 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Penulisan
makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen Universitas Islam Majapahit. Makalah ini
berisikan tentang informasi lebih khusus membahas tentang Sistem Bisnis Perusahaan.
Harapan
penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah
ini penulis akui masih masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhir
kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala urusan kami. Amin.
Mojokerto, 22 November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.............................................................................................. 04
1.2
Rumusan Masalah......................................................................................... 04
1.3
Tujuan Penulisan........................................................................................... 04
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Hubungan
Pelanggan (CRM).................................................... 05
2.1.1 Pengenalan........................................................................................... 05
2.1.2 Pengertian CRM................................................................................... 05
2.1.3 Tiga Tahapan CRM.............................................................................. 08
2.1.4 Manfaat dan Tantangan dari
CRM...................................................... 09
2.1.5 Tren dalam CRM.................................................................................. 11
2.2 Perencanaan Sumber Daya
Perusahaan (ERP).............................................. 13
2.2.1 Pengenalan........................................................................................... 13
2.2.2 Pengertian ERP.................................................................................... 13
2.2.3 Manfaat dan Tantangan ERP............................................................... 15
2.2.4 Tren dalam ERP................................................................................... 17
2.3 Manajemen Rantai Pasokan
(SCM).............................................................. 20
2.3.1 Pengenalan........................................................................................... 20
2.3.2 Pengertian SCM................................................................................... 20
2.3.3 Peranan SCM....................................................................................... 22
2.3.4 Manfaat dan Tantangan SCM.............................................................. 23
2.3.5 Tren dalam SCM.................................................................................. 25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 28
################
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem informasi manajemen (SIM)
atau (bahasa inggris management information system, MIS) yaitu serangkaian
sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional
tepadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat
serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan
sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah di tetapkan. Kegiatan utama
dari semua sistem informasi yaitu menerima data sebagai (input) ,kemudian
memprosesnya dengan melakukan perhitungan,penggabungan unsur data, pemutakhiran
dan lainnya, akhirnya memperoleh sistem keluaran output.
Dalam SIM terdapat sistem bisnis
perusahaan yang memuat tentang CRM, ERP,dan SCM. CRM (customer relationship
management) atau manajemen hubungan pelanggan. ERP adalah kekuatan teknologis
dari bisnis elektronik, sebuah kerangka kerja transaksi di seluruh perusahaan
berkaitan dalam pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian
persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, dan keuangan. SCM adalah
manajemen rantai pasokan. Dimana semua itu terdapat dalam sistem bisnis
perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah
dalam makalah ini, yaitu :
1.
Apa yang di maksud CRM (Cuatomer Relationship Management) ?
2.
Apa yang di maksud ERP (Enterprise Resource Planning) ?
3.
Apa yang di maksud SCM (Supply Chain Management) ?
1.2
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.
Mengetahui apa pengertian tentang CRM (Cuatomer Relationship Management).
2.
Mengetahui apa pengertian tentang ERP (Enterprise Resource Planning).
3.
Mengetahui apa pengertian tentang SCM (Supply Chain Management).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) : Fokus Bisnis
2.1.1 Pengenalan
Saat
ini, pelangganlah yang berkuasa. Ini lebih mudah dari sebelumnya bagi pelanggan
untuk membandingkan toko, dan dengan satu klik di tetikus, untuk mengganti
perusahaan. Sebagai hasilnya, hubungan pelanggan telah menjadi aset yang paling
berharga bagi perusahaan. Hubungan ini lebih bernilai daripada produk
perusahaan, toko, pabrik, alamat situs, dan bahkan karyawan. Setiap strategi
perusahaan seharusnya ditujukan bagaimana untuk mencari dan mempertahankan
pelanggan yang paling menguntungkan.
Nilai
bisnis yang utama dari hubungan pelanggan saat ini adalah tidak terbantahkan.
Banyak perusahaan yang melaksanakan inisiatif bisnis manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM)
dan sistem informasi sebagai bagian dari fokus pelanggan atau strategi berpusat
pelanggan untuk mengembangkan kesempatan mereka bagi keberhasilan di lingkungan
bisnis yang kompetitif saat ini. Dibagian ini akan dieksplorasi konsep dasar
dan teknologi CRM.
2.1.2 Pengertian
tentang CRM (Customer Relation Management)
v Dalam mengelola berbagai hubungan pelanggan
melibatkan dua tujuan yang saling berhubungan, yaitu :
1.
Memberikan
organisasi dan seluruh pelanggan menghadapi karyawan dengan satu tinjauan
lengkap dari setiap pelanggan pada tiap titik sentuh dan pada seluruh saluran.
2.
Memberikan
pelanggan dengan satu tinjauan lengkap dari perusahaan dan seluruh salurannya
yang diperluas.
Untuk
itu perusahaan beralih pada manajemen hubungan pelanggan untuk meningkatkan fokus
pelanggan mereka. CRM menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan sistem
perusahaan lintas fungsional yang terintegrasi dan mengotomatisasi banyak
proses melayani pelanggan pada penjualan, pemasaran dan layanan pelanggan
berinteraksi dengan pelanggan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan kerangka
kerja TI dari perangkat lunak dan basis data berbantu situs yang
mengintegrasikan semua proses ini dengan sisa operasi perusahaan.
Berikut
beberapa komponen aplikasi utama dari CRM dalam manajemen hubungan pelanggan :
Gambar
: Kelompok Aplikasi Utama dalam Manajemen Hubungan Pelanggan
a.
Manajemen Kontak
dan Akun
Perangkat lunak CRM
membantu pelaku penjualan, pemasaran, layanan menangkap dan melacak data yang
relevan mengenai setiap kontak dimasa lalu dan yang direncanakan dengan
kemungkinan dan pelanggan, layaknya bisnis lainnya dan peristiwa siklus hidup
pelanggan. Informasi yang ditangkap dari seluruh titik sentuh pelanggan,
seperti telepon, faks, surat elektronik, situs perusahaan, toko ritel, kios dan
kontak pribadi. Sistem CRM meyimpan data dalam basis data pelanggan yang
mengintegrasikan seluruh akun yang informasi pelanggan dan membuatnya tersedia
di seluruh perusahaan melalui internet, intranet, atau tautan jaringan lainnya
untuk penjualan, pemasaran, layanan dan aplikasi CRM lainnya.
b.
Penjualan
Sebuah
sistem CRM menyediakan perwakilan penjualan dengan alat perangkat lunak dan
sumber data perusahaan yang mereka butuhkan untuk mendukung dan mengelola
aktivitas penjualan mereka, dan mengoptimalisasi penjualan silang dan penjualan
keatas, contohnya
meliputi penjualan dan informasi produk, konfigurasi produk, dan kemampuan
penghasil penawaran penjualan. CRM juga memberikan mereka akses seketika ke
tinjauan tunggal umum bagi pelanggan, memungkinkan mereka untuk mengecek
seluruh aspek dari status akun dan historis pelanggan sebelum menjadwalkan
panggilan penjualan. sebagai contoh, suatu sistem CRM akan mengingatkan
perwakilan penjualan di bank untuk menghubungi nasabah yang menyimpan dalam
jumlah besar untuk menjual kredit utama mereka atau layanan investasi. Atau CRM
akan mengingatkan agen penjualan layanan yang belum terselesaikan, penyampaian
atau masalah pembayaran yang dapat diselesaikan melalui kontak pribadi dengan
pelanggan.
c.
Pemasaran dan Pemenuhan
Sistem CRM membantu pelaku pemasaran
mencapai kampanye pemasaran langsung dengan otomatisasi seperti tugas
sebagai arahan-arahan yang memenuhi
sasaran untuk target pemasaran, serta penjadwalan dan pelacakan surat pemasaran
langsung. Kemudian, perangkat lunak CRM membantu pelaku pemasaran menangkap dan
mengelola data calon pembeli dan merespon pelanggan dalam basis data CRM, dan
menganalisis pelanggan dan nilai bisnis dari kampanye pemasaran langsung
perusahaan. CRM juga membantu dalam pemenuhan dari calon pembeli dan respon
pelanggan, dan meminta dengan cepat menjadwalkan kontal penjualan dan
menyediakan informasi yang tepat dari produk dan layanan pada mereka, sementara
menangkap informasi yang relevan untuk asis data CRM.
d.
Layanan dan Dukungan Pelanggan
Sebuah sistem CRM menyediakan
perwakilan layanan dengan perangkat lunak dan akses seketika pada basis data
pelanggan biasa yang dibagi oleh pelaku penjualan dan pemasaran. CRM
membantu manajer layanan pelanggan dalam
membuat, menugaskan, dan mengelola permintaan dari layanan pelanggan. Perangkat
lunak call center meneruskan
panggilan kepada agen dukungan pelanggan berdasarkann keahlian dan wewenang
mereka dalam menangani jenis-jenis dari permintaan layanan yang spesifik.
Perangkat lunak hard desk menolong
perwakilan pelanggan dalam membantu pelanggan yang memiliki masalah dengan
sebuah produk atau layanan dengan menyediakan data perbaikan yang relevan dan
saran untuk penyelesaian masalah. Layanan mandiri berbasis situs memungkinkan
pelanggan dalam mengakses informasi dukungan pribadi dengan mudah di situs
perusahaan, sementara layanan ini memberikan mereka sebuah pilihan untuk
menerima bantuan online yang lebih
lanjut atau melalui telepon dari personel layanan pelanggan.
e. Retensi dan
Program Loyalitas
Mempertimbangkan
hal-hal berikut :
·
Biayanya enam kali lebih untuk menjual kepada
pelanggan baru daripada menjual kepada yang sudah ada.
·
Pelanggan yang umumnya tidak puas akan menyampaikan
kepada delapan sampai sepuluh orang mengenai pengalamannya.
·
Sebuah peusahaan dapat menaikkan keuntungannya sampai
85% dengan menambah retensi pelanggan tahunannya hanya sebesar 5%.
·
Hambatan dari menjual sebuah produk kepada pelanggan
baru sebesar 15%, dimana hambatan dari menjual sebuah produk kepada pelanggan
yang sudah ada sebesar 50%.
·
70% dari keluhan pelanggan akan melakukan bisnis
dengan perusahaan kembali apabila masalah layanan ini segera diurus.
2.1.3 Tiga Tahapan CRM
a.
Mendapatkan
Sebuah bisnis mengandalkan pada alat
perangkat lunak CRM dan basis data untuk membantunya mendapatkan pelanggan baru
dengan melakukan pekerjaan yang lebih tinggi dari manajemen kontak, prospek
penjualan, penjualan, pemasaran langsung dan pemenuhan.
Tujuan dari fungsi CRM ini adalah membantu pelanggan memahami
nilai dari sebuah produk superior yang ditawarkan oleh perusahaan terkemuka.
b. Meningkatkan
Manajemen
akun berbantu situs dan layanan pelanggan, serta alat pendukung membantu
menjaga pelanggan tetap puas oleh layanan unggul dari tim penjualan yang
responsif dalam jaringan dan layanan khusus, serta mitra bisnis.
Nilai yang
dilihat pelanggan adalah kenyamanan pada satu tempat berbelanja dengan harga
yang menarik.
Tujuan dari
fungsi CRM ini adalah membantu menambah keuntungan bagi bisnis mereka.
c. Mempertahankan
Perangkat lunak dan basis data
analitis CRM membantu perusahaan mengidentifikasi secara proaktif dan
menghargai pelanggannya yang paling loyal dan menguntungkan serta memperluas
bisnis mereka melalui target pemasaran dan program hubungan pemasaran.
Nilai yang dilihat pelanggan adalah
hubungan bisnis pribadi yang berharga dengan “perusahaan mereka.”
2.1.4 Manfaat dan Tantangan dari CRM
2.1.4.1 Manfaat dari CRM
Berikut beberapa manfaat dari bisnis yang potensial dari manajemen hubungan
pelanggan :
a. CRM
memungkinkan sebuah bisnis untuk mengidentifikasi dan membuat target bagi
pelanggannya yang terbaik mereka yang paling menguntungkan bisnis, sehingga
mereka dapat dipertahankan sebagai pelanggan abadi untuk mendapatkan layanan
yang lebih banyak dan lebih menguntungkan.
b. CRM
memungkinkan kustomisasi seketika dan personalisasi dari produk dan layanan
berdasarkan keinginan, kebutuhan dan kebiasaan membeli dari pelanggan, dan
siklus hidupnya.
c. CRM dapat
melacak kapan pelanggan menghubungi perusahaan, terlepas dari titik kontak.
d. Sistem CRM
dapat memudahkan sebuah perusahaan untuk menyediakan pengalaman pelanggan yang
konsisten dan layanan dan dukungan superior di seluruh titik kontak yang
dipilih pelanggan.
Dari segala manfaat tersebut akan
memberikan nilai bisnis strategis kepada perusahaan dan nilai pelanggan utama
kepada pelanggannya.
2.1.4.2 Kegagalan
CRM
Berikut
ini kegagalan dalam CRM :
a.
Hal yang cukup
akrab, misalnya seperti kurangnya pemahaman dan persiapan.
b.
Manajer bisnis
bergantung pada aplikasi baru yang utama dari teknologi informasi (seperti CRM)
untuk menyelesaikan masalah bisnis tanpa terlebih dahulu mengembangkan
perubahan proses bisnis dan mengubah program manajemen yang dibutuhkan.
Sebagai
contoh kasus pada proyek CRM yang gagal diterapkan tanpa adanya keikutsertaan
pemangku kepentingan bisnis. Oleh karena itu, karyawan tidak dipersiapkan
terhadap proses baru atau tantangan yang merupakan dari implementasi CRM baru.
|
2.1.5 Tren
dalam CRM
Berikut adalah empat uraian jenis
atau ketegori dari CRM yang telah diimplementasikan oleh banyak perusahaan saat
ini dan merangkum manfaat mereka bagi sebuah bisnis. Kategori-kategori tersebut
mungkin juga ditampilkan sebagai tahapan atau tren pada bagaimana banyak
perusahaan mengimplementasikan aplikasi CRM, dan figur-figur di dalamnya juga
menguraikan beberapa kemampuan dari produk perangkat lunak CRM.
Secara semakin meningkat, perusahaan
harus membuat hubungan kolaboratif dengan mitra, pemasok dan pelanggan, menekan
waktu dan biaya sementara tetap meningkatkan pengalaman pelanggan dan jumlah
nilai proposisinya. Aplikasi CRM analitis diimplementasikan dengan menggunakan
beberapa alat pemasaran analitis, seperti penggalian data, untuk mengambil data
penting mengenai pelanggan dan calon pelanggan untuk target kampanye pemasaran.
Dengan terus meningkat, bisnis
bergerak ke sistem CRM kolaboratif untuk
melibatkan mitra bisnis dan pelanggan dalam layanan pelanggan kolaboratif. Ini
termasuk sistem untuk layanan mandiri pelanggan dan umpan balik sebagaimana
sistem manajemen hubungan mitra (Partner
Relationship Management-PRM). Aplikasi PRM menerapkan banyak dari alat yang
sama yang digunakan dalam sistem CRM untuk meningkatkan kolaborasi antara
perusahaan dengan mitra bisnisnya, seperti distributor dan penyalur, untuk
berkoordinasi dan mengoptimalisasi penjualan dan layanan kepada pelanggan antar
seluruh saluran pemasaran. Dengan begitu, kemudian banyak bisnis mengembangkan
internet, dan ekstranet portal CRM berbasis situs sebagai gerbang untuk
berbagai level akses pada semua informasi pelanggan, sebagaimana alat CRM
operasional, analitis, dan kolaboratif bagi pelanggan, karyawan dan mitra
bisnis.
2.2 Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP) : Kekuatan
Bisnis
2.2.1 Pengenalan
Kesamaan yang dimiliki oleh
Microsoft, Coca-Cola, Cisco, Eli Lilly, Alcoa dan Nokia tidak seperti
kebanyakan bisnis, yang beroperasi dengan sistem belakang kantor selama 25
tahun, para pemimpin pasar tersebut merekayasa ulang bisnis mereka untuk
berjalan pada kecepatan yang sangat berbahaya dengan mengimplementasikan
kekuatan transaksional yang disebut perencanaan sumber daya perusahaan
(Enterprise Resource Planning–ERP). Perusahaan ini memasukkan sistem ERP untuk
membantu mereka mengurangi persediaan, mempersingkat waktu siklus, menurunkan
biaya dan meningkatkan seluruh kegiatan operasi.
ERP bertindak sebagai kekuatan
transaksional lintas fungsional yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi
banyak proses bisnis internal dan sistem informasi dalam fungsi pabrikasi,
logistik, distribusi, akuntansi dan sumber daya manusia dalam sebuah
perusahaan. ERP juga bertindak sebagai mesin perangkat lunak yang penting
dibutuhkan untuk mengintegrasikan dan mencapai proses lintas fungsional yang
dihasilkan. Dan saat ini, ERP dikenal sebagai bahan yang penting yang
dibutuhkan oleh banyak perusahaan agar dapat meraih efisiensi, kecepatan dan
respons yang dibutuhkan dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini.
2.2.2 Pengertian
ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP
merupakan kekuatan teknologis dari bisnis elektronik, sebuah kerangka kerja
transaksi di seluruh perusahaan berkaitan dalam pengolahan pesanan penjualan,
manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi dan
keuangan.
Perencanaan
sumber daya perusahaan (ERP) adalah sistem perusahaan lintas fungsional yang
dibawa oleh seperangkat modul perangkat lunak terintegrasi yang mendukung
proses dasar bisnis internal dari sebuah perusahaan. Sebagai contoh, perangkat
lunak ERP untuk perusahaan pabrikasi umumnya akan mengolah data dan melacak
status penjualan, peersediaan, pengapalan, penagihan, sebagaimana memperkirakan
barang mentah dan kebutuhan sumber daya manusia.
ERP
memberikan perusahaan sebuah tampilan seketika yang terintegrasi dari proses bisnis
utamanya, contoh : produksi, pengolahan pesanan dan manajemen persediaan,
bergabung bersama-sama dalam aplikasi perangkat lunak ERP dan basis data yang
dikelola oleh sistem manajemen basis data. Sistem ERP melacak sumber daya
bisnis (contoh : pesanan pelanggan, pesanan pembelian, dan gaji karyawan), pada
departemen manapun (pabrikasi,
pembelian, penjualan, akuntansi dan seterusnya) yang telah memasukkan data ke
dalam sistem.
Seperangkat
perangkat lunak biasanya terdiri atas modul terintegrasi dari pabrikasi,
distribusi, penjualan, akuntansi, dan aplikasi sumber daya manusia.
Contoh-contoh proses pabrikasi pendukung diantaranya :
a.
Perencanaan
kebutuhan bahan,
b.
Perencanaan
produksi,
c.
Perencanaan
kapasitas.
Beberapa proses penjualan dan pemasaran yang
didukung oleh ERP, diantara :
a.
Analisis
penjualan,
b.
Perencanaan
penjualan,
c.
Dan analisis
harga.
Sementara aplikasi distribusi umum :
a.
Manajemen
pesanan,
b.
Pembilan,
c.
Dan perencanaan
ligistik.
Sistem ERP mendukung banyak proses sumber daya
manusia yang penting, mulai dari perencanaan kebutuhan personel, untuk
pembayaran gaji dan administrasi manfaat, menyelesaikan catatan penyimpanan
keuangan yang paling dibutuhkan dan aplikasi akuntansi manajerial.
Gambar : Komponen aplikasi utama dan perencanaan sumber daya
perusahaan yang menggambarkan pendekatan fungsional dari sistem ERP.
Gambar : beberapa aliran proses bisnis dan aliran
informasi pelanggan dan pemasok yang didukung dengan sistem ERP.
2.2.3 Manfaat
dan Tantangan ERP
Nilai
bisnis utaman dalam penggunaan ERP pada beberapa cara dasar :
a.
Kualitas dan Efisiensi.
ERP
membuat sebuah kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis internal
perusahaan yang menghasilkan perbaikan yang signifikan dalam kualitas dan
efisiensi layanan pelanggan, produksi dan distribusi
b.
Berkurangnya Biaya.
Banyak perusahaan
melaporkan pegurangan yang signifikan dalam biaya pengolahan transaksi dan
perangkat keras, perangkat lunak, dan staf pendukung TI dibandingkan dengan
warisan sistem yang tidak terintegrasi yang telah digantikan oleh sistem ERP
mereka baru.
c.
Pendukung Keputusan
ERP
menyediakan informasi lintas fungsional yang penting atas kinerja bisnis bagi
manajer dengan cepat untuk memperbaiki kemampuan mereka dalam membuat keputusan
yang lebih baik dengan cara yang terjadwal di seluruh bisnis perusahaan.
d.
Ketangkasan Perusahaan
Mengimplementasikan
sistem ERP memecah banyak departemen terdahulu dan halangan fungsional atau
“silos” dari proses bisnis, sistem informasi dan sumber daya informasi. Ini
menghasilkan struktur organisasi yang lebih fleksibel, tanggung jawab
manajerial dan aturan kerja dan untuk organisasi yang lebih tangkas dan adaptif
serta tenaga kerja yang lebih memanfaatkan kesempatan bisnis baru.
2.2.3.1 Biaya-Biaya
ERP
ebuah
implementasi ERP layaknya korporasi yang setara dengan transplantasi otak. Kami
menarik steker disetiap aplikasi perusahaan dan berpindah ke perangkat lunak People Soft. Resikonya tentu saja
kekacauan dari bisnis jika Anda tidak menggunakan ERP dengan benar, Anda dapat
menghancurkan perusahaan Anda.
Gambar : Biaya-biaya yang umumnya dalam pengimplementasian sebuah sistem
ERP baru.
Gambar
diatas mengilustrasikan ukuran dan jenis biaya yang relatif dari implementasi
sebuah sistem ERP pada sebuah perusahaan. Perhatikan bahwa biaya perangkat
keras dan perangkat lunak hanyalah bagian kecil dari total biaya dan biaya
pengembangan proses bisnis baru (rekayasa ulang) dan menyiapkan karyawan untuk
sistem baru (pelatihan dan manajemen perubahan) membuat sebagian besar
pengimplementasian sistem ERP. Mengubah data dari warisan sistem sebelumnya ke
sistem ERP lintas fungsional yang baru merupakan kategori utama lainnya dari
biaya implementasi ERP.
Biaya
dan resiko dari kegagalan dalam pengimplementasian sistem ERP baru menjadi
dasar. Kerugian besar dalam pendapatan, keuntungan, dan pangsa pasar terjadi
ketika inti proses bisnis dan sistem informasi gagal dan tidak bekerja
sepenuhnya.
2.2.3.2 Penyebab Kegagalan ERP
Berikut merupakan suatu
penyebab dari kegagalan ERP :
a. Kegagalan untuk melibatkan karyawan yang terkena
dampak dalam tahap perencanaan dan pengembangan dan untuk mengubah program
manajemen, atau mencoba melakukan banyak
hal dan terlalu cepat dalam proses konversi biasanya menjadi penyebab
proyek ERP gagal.
b. Pelatihan yang tidak mencukupi dalam tugas pekerjaan
baru yang dibutuhkan oleh sistem ERP dan kegagalan melakukan konversi dan
pengetesan data yang memadai.
c. Disebabkan kepercayaan yang berlebihan dari perusahaan
atau manajemen TI atas pernyataan penjual perangkat lunak ERP atau atas bantuan
dari perusahaan konsultan bergengsi yang dipekerjakan untuk memimpin
implementasi.
2.2.4 Tren dalam ERP
ERP
masih terlibat mengadaptasi pengembangan teknologi dan permintaan pasar. Empat
tren yang membentuk evolusi keberlanjutan dari ERP :
a.
Pengembangan dalam integrasi dan fleksibilitas,
b.
Perluasan aplikasi bisnis elektronik,
c.
Jangkauan yang lebih jauh ke pengguna baru,
d.
Adopsi teknologi internet
Gambar : Tren
dalam evolusi aplikasi ERP.
Gambar
diatas mengilustrasikan empat pengembangan dan tren utama yang terlibat dalam
aplikasi ERP, yaitu :
a. Pertama, Paket perangkat lunak ERP yang diandalkan
dari implementasi ERP ditahun 1990-an, dan seringkali dikritik karena tidak
fleksibel, yang secara bertahap telah dimodifikasi ke dalam produk yang lebih
fleksibel. Perusahaan yang memasang sistem ERP menekan penjual perangkat lunak
untuk mengadopsinya untuk lebih terbuka, fleksibel, arsitekstur perangkat lunak
berbasis standar. Ini membuat perangkat lunak lebih mudah untuk diintegrasikan
dengan program aplikasi lain dari pengguna bisnis, sebagaimana membuatnya mudah
untuk modifikasi kecil untuk menyesuaikan dengan proses bisnis perusahaan.
Contoh : SAP R/3 Enterprise, dirilis pada tahun 2002 oleh SAP AG sebagai
penerus versi sebelumnya SAP R/3.
b. Kedua, pengembangan kedua dalam evolusi ERP.
Pertumbuhan internet, dan internet dan ekstranet korporat mendesak perangkat
lunak perusahaan untuk menggunkan teknologi internet untuk membangun antarmuka
situs dan kemampuan jaringan ke dalam sistem ERP. Fitur ini membuat sistem ERP
lebih mudah untuk digunakan dan dihubungkan pada aplikasi internal lain,
sebagaimana pada sistem mitra bisnis perusahaan.
c. Ketiga, pengembangan sistem ERP antar perusahaan yang
menyediakan tautan berbantu situs antara kunci sistem bisnis (seperti :
persediaan dan produksi) dari perusahaan dan pelanggannya, pemasok,
distributor, dan lain-lain. Tautan-tautan eksternal tersebut ditandai
pergerakan ke arah integrasi aplikasi ERP berhadapan internal dengan aplikasi
berfokus eksternal dari manajemen rantai pasokan (Supplay Chain Management–SCM) dan rantai mitra pasokan perusahaan.
d. Keempat, didalam seluruh pengembangan tersebut telah
memberikan momentum bisnis dan teknologi untuk integrasi fungsi ERP ke dalam sederatan bisnis elektronik.
Perusahaan perangkat lunak ERP yang utama telah mengembangkan modul, deretan
perangkat lunak berbantu situs yang mengintegrasikan ERP, manajemen hubungan
pelanggan, manajemen rantai pasokan, pengadaan, pendukung keputusan, portal
perusahaan serta aplikasi dan fungsi bisnis lain. Contoh : e-Business Suite dari Oracle dan mySAP dari SAP.
2.3 Manajemen
Rantai Pasokan (SCM) : Jaringan Bisnis
2.3.1 Pengenalan
Memulai bisnis elektronik membutuhkan
ide, modal, dan kecerdasan teknis. Mengoperasikan satu, bagaimanapun,
membutuhkan keahlian manajemen rantai pasokan (supply chain management – SCM).
Strategi SCM yang berhasil didasarkan pada akurasi pengolahan pesanan
terjadwal. Pentingnya peningkatan SCM mengilustrasikan bagaimana sebuah alat
yang merupakan proses teoritis pada 10 tahun lalu sekarang menjadi senjata
hebat yang kompetitif.
/ Pada dasarnya, manajemen rantai
pasokan (Supply Chain Management-SCM)
membantu sebuah perusahaan mendapatkan produk yang tepat ke tempat yang benar
di waktu yang tepat, dalam jumlah yang memadai dan biaya yang dapat diterima.
Tujuan SCM adalah untuk mengelola proses ini secara efisien dengan mengelola
permintaan, mengendalikan persediaan, meningkatkan jaringan hubungan bisnis
yang dibina perusahaan dengan pelanggan, pemasok, distributor, dan lain-lain.
Serta menerima umpan balik status tautan di setiap harinya dalam rantai
pasokan. Untuk mencapai tujuan ini, banyak perusahaan sekarang berubah pada
teknologi Internet untuk memungkinkan akses situs bagi setiap hubungan dalam
rantai pasokan mereka, pengambilan keputusan, dan aliran informasi.
2.3.2 Pengertian SCM (Supply Chain Management)
Warisan rantai pasokan tersumbat
dengan langkah-langkah yang tidak diperlukan dan persediaan yang berlebihan.
Contohnya : Kotak sereal sarapan pagi menghabiskan 104 hari dari pabrik ke
swalayan, mengusahakan jalannya melalui jalur grosir yang ruwet, distributor,
perantara, dan konsolidator, masing-masing memiliki gudang. Peluang perdagangan
komersial bersandar pada penggabungan masing-masing sistem internal perusahaan
kepada pemasoknya, mitra, dan pelanggan. Penggabungan ini mendorong perusahaan
mengintegrasikan dengan lebih baik proses rantai pasokan antarperusahaan untuk
meningkatkan efesiensi pabrikasi dan efektivitas distribusi.
Jadi, Manjemen Rantai Pasokan adalah
sistem antarperusahaan lintas fungsional yang menggunakan teknologi informasi
untuk membantu mendukung dan mengelola hubungan antara beberapa kunci proses
bisnis sebuah perusahaan dengan pemasok pelanggan, dan mitra bisnis. Tujuan
dari SCM adalah untuk membuat jaringan hubungan bisnis yang cepat, efisien, dan
berbiaya rendah, atau rantai pasokan, untuk mendapatkan produk perusahaan dari
konsep ke pasar.
Gambar perangkat lunak manajemen
rantai pasokan dan teknologi internet dapat membantu peusahaan merekayasa ulang
dan mengintegrasikan proses-proses SCM fungsional yang mendukung siklus hidup
rantai pasokan.
Gambar tersebut mingilustrasikan proses-proses bisnis
dasar dasar dalam siklus hidup rantai pasokan dan proses SCM fungsional yang
mendukung mereka serta menekankan banyak perusahaan saat ini merekayasa ulang
proses rantai pasokan mereka, berbau teknologi internet dan perangkat lunak
manajemen rantai pasokan.
Contoh
: permintaan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini mendorong
pabrikasi menggunakan intranet, ekstranet, dan portal situs perdagangan
komersial mereka untuk membantu mereka merekayasa ulang hubungan mereka dengan
pemasok, distributor, dan pengecer. Tujuannya adalah mengurangi biaya secara
signifikan, menambah efisiensi, dan meningkatkan waktu siklus rantai pasokan
mereka. Perangkat lunak SCM juga dapat membantu meningkatkan koordinasi antar
perusahaan di antara pemain-pemain proses rantai pasokan. Hasilnya adalah
distribusi yang lebih efektif dan saluran jaringan di antara mitra bisnis.
2.3.2.1 Pertukaran
data elektronik
Pertukaran
data elektronik (electronic data interchange-EDI) adalah salah satu penggunaan
paling awal dari teknologi informasi untuk manajemen rantai pasokan. EDI
melibatkan pertukaran dokumen transaksi bisnis melalui internet dan jaringan
lainnnya antara mitra dagang dan rantai pasokan (organisasi dan pelanggan
mereka serta pemasok). Umumnya, perangkat lunak EDI digunakan untuk mengubah
format dokumen perusahaan ke dalam format EDI yang terstandarisasi secara
spesifik melalui berbagai industri dan peraturan internasional. EDI adalah
sebuah contoh dari otomatisasi lengkap dari proses rantai pasokan perdagangan
komersial.
2.3.3 Peranan SCM
Gambar
tujuan dan hasil dari manjemen rantai pasokan dicapai bagi sebuah bisnis dengan
bantuan sistem informasi SCM antar perusahaan.
Gambar
tesebut membantu memahami peranan dan aktivitas dari manajemen rantai pasokan
dalam bisnis dengan lebih jelas. Tiga tingkat teratas dari gambar tersebut juga
menunjukkan tujuan dan hasil strategis, taktis, dan operasional dari
perencanaan SCM, yang kemudian dicapai dengan mitra bisnis dalam sebuah rantai
pasokan di tingkat pelaksanaan SCM. Peranan teknologi informasi dalam SCM
adalah untuk mendukung tujuan-tujuan ini dengan sistem informasi antar
perusahaan yang menghasilkan banyak dari hasil-hasil sebuah bisnis perlukan
untuk mengelola rantai pasokannya secara efektif.
2.3.4 Manfaat dan Tantangan SCM
Menciptakan insfrastruktur SCM
seketika adalah hal yang menakutkan dan berkelanjutan serta seringkali menjadi
poin kegagalan karena beberapa alasan. Alasan utamanya bahwa perencanaan,
seleksi, dan implementasi solusi SCM menjadi lebih kompeks saat kecepatan
teknologi mengubah percepatan dan jumlah mitra perusahaan yang bertambah.
Berikut ini tabel
Fungsi dan potensi manfaat manajemen rantai pasokan yang ditawarkan oleh modul
SCM di sederetan perangkat lunak bisnis elektonik mySAP :
Fungsi SCM
|
Hasil SCM
|
Perencanaan
|
|
Desain Rantai Pasokan
|
Mengoptimalkan
jaringan pemasok, pabrik, dan pusat distribusi.
|
Perencanaan permintaan dan pasokan secara kolaboratif
|
Mengembangkan
perkiraan yang akurat terhadap permintaan pelanggan dengan membagikan
perkiraan permintaan dan pasokan segera di seluruh deretan ganda.
Skenario
kolaboratif berbantu internet, seperti perencanaan, perkiraan, dan penambahan
yang kolaboratif (collaborative planning, forecasting and
replenishment-CPFR), serta persediaan yang dikelola penjual.
|
Pelaksanaan
|
|
Manajemen Bahan
|
Membagi
informasi persediaan dan pengadaan pesanan dengan akurat.
Memastikan
bahan yang dibutuhkan untuk produksi tersedia di tempat yang benar di waktu
yang tepat.
Mengurangi
pengeluaran bahan mentah, pengadaan biaya, keamanan stok serta persediaan
bahn mentah dan barang jadi.
|
Pabrikasi Kolaboratif
|
Perencanaan
dan jadwal yang optimal saat mempertimbangkan sumber daya, bahan, dan kendala
ketergantungan.
|
Pemenuhan Kolaboratif
|
Berkomitmen
untuk pengiriman tepat pada waktunya.
Memenuhi
pesanan semua saluran tepat waktu dengan manejemen pesanan, perencanaan
transportasi, dan penjadwalan mesin.
Mendukung
keseluruhan proses produksi, termasuk penjemputan, pengemasan,pengapalan, dan
pengiriman ke luar negeri.
|
Manajemen hal rantai pasokan
|
Mengawasi
setiap tahapan dari proses rantai pasokan, mulai dari penawaran harga sampai
saat pelanggan menerima produk, dan menerimah pemberitahuan ketika ada
masalah.
|
Manajemen kinerja rantai pasokan
|
Melaporkan
pengukuran kunci dalam rantai pasokan, seperti tarif pengisian, siklus waktu
pesanan, dan pemanfaatan kapasitas.
|
Pada tabel diatas merupakan
pengalaman nyata dari perusahaan seperti Cardinal Glass dan hasil yang
dijanjikan yang diuraikan pada tabel di atas menekankan manfaat bisnis utama
yang mungkin dengan sistem SCM dapat memeberikan mereka kunci manfaat bisnis
seperti pengolahan pesanan yang lebih cepat dan lebih akurat, pengurangan level
persediaan, percepatan waktu ke pasar, biaya transaksi dan bahan yang lebih
rendah, dan hubungan strategis dengan pemasok mereka.
Semua
manfaat SCM ini ditujukan untuk membantu sebuah perusahaan mencapai ketangkasan
dan kepekaan dalam memenuhi permintaan pelanggan dan kebutuhan mitra bisnisnya.
Berikut ini merupakan gambar
Tantangan Utama bagi kebanyakan perusahaan untuk mecapai nilai bisnis dan
sasaran nilai pelanggan serta tujuan manajemen rantai pasokan :
Kurangnya
pengetahuan perencanaan permintaan yang tepat, alat dan petunjuk adalah sumber
utama dari kegagalan SCM. Perkiraan permintaan yang tidak akurat dan terlalu
optimis akan menyebabkan produksi utama, persediaan, dan masalah bisnis
lainnya, tidak peduli seberapa efisien seluruh proses manajemen rantai pasokan
telah dibangun. Produksi yang tidak akurat, produksi, dan data bisnis yang
disediakan oleh sistem informasi perusahaan lainnya seringkali menjadi penyebab
dari masalah SCM. Selain itu, kurangnya kolaborasi yang cukup antara pemasaran,
produksi, dan departemen manajemen persediaan dalam sebuah perusahaan, dan
dengan pemasok, distributor, dan lain-lain, akan merusak sistem SCM apapun.
Banyak perusahaan yang memasang sistem SCM menganggap alat perangkat lunak SCM
miliknya belum matang, tidak lengkap, dan sulit di implementasikan.
2.3.5 Tren dalam SCM
Arena pemasok yang menghadapi
aplikasi akan melihat pertumbuhan yang berkelanjutan dari publik sebagaimana
jaringan pribadi yang mengubah rantai pasokan yang linear dan tidak fleksibel
menjadi nonlinear dan jaringan-jaringan pemenuhan yang dinamis juga berkembang
sepanjang dimensi lain :
a. Dari
rantai pasokan yang terotomatisasi dan terintegrasi ke pembelian
b. Perencanaan
c. Dan
desain yang kolaboratif di seluruh jaringan pemasok mereka.
Gambar Tahapan dalam
penggunaan manajemen rantai pasokan
Pada
tahap pertama, perusahaan berkonsentrasi untuk membuat pengembangan pada proses
rantai pasokan internal dan eksternalnya serta hubungan dengan pemasok dan
pelanggan. Lama situs perdagangan komersialnya dan beberapa mitra dagangannya
memberikan akses ke katalog online dan informasi rantai pasokan mereka sebagai
dukungan terbatas mereka ke transaksi online.
Pada
tahap kedua perusahaan menyelesaikan aplikasi manajemen rantai pasokan yang
substansial dengan menggunakan program perangkat lunak SCM terseleksi secara
internal, sebagaimana yang eksternal melalui tautan intranet dan ekstranet
antara pemasok, distributor, pelanggan, dan mitra dagang lain. Perusahaan di
tahap ini juga berkonsentrasi pada perluasan jaringan bisnis dari situs
berbantu SCM yang memampukan dan mitra perdagangan dalam rantai pasokan mereka
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas opereasionalnya dalam memenuhi
tujuan strategis bisnis mereka.
Pada
tahap ketiga, sebuah perusahaan mulai mengembangkan dan mengimplementasikan
mengurangi sisi aplikasi manajemen rantai penjualan kolaboratif menggunakan
perangkat lunak SCM lanjutan, layanan penuh tautan-tautan ekstranet, dan
pertukaran perdagangan komersial pribadi dan umum. Contoh-contoh yang termasuk
aplikasi perencanaan dan pemenuhan rantai penjualan kolaboratif, seperti design
dan pengiriman produk kolaboratif, dan perencanaan, perkiraan dan pegisian
kembali kolaboratif (collaborative
planning, forecasting, and replenishment-CPRF). Selain itu penjualan
pemasaran kolaboratif dan aplikasi layanan dengan mitra dagang, termasuk
pelanggan dan sistem manajemen hubungan mitra, telah dibangun. Perusahaan pada
tahap ketiga ini berusaha untuk mengoptimalisasikan pengembangan dan manajemen
dari rantai pasokan mereka untuk memenuhi nilai pelanggan strategis dan sasarn
nilai bisnis mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·
Manajemen hubungan pelanggan : Fokus
Bisnis.
Manjemen hubungan pelanggan adalah sistem perusahaan
lintas fungsional yang mengintegrasi dan mengotomatisasi banyak proses
pelayanan pelanggan dalam penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan yang
berinteraksi dengan pelanggan perusahaan. Sistem CRM menggunakan teknologi
informasi untuk mendukung banyak perusahaan yang mengorientasikan dirinya
sendiri ke dalam bisnis berfokus pelanggan sebagai sebuah strategi bisnis
puncak. Komponen aplikasi utama dari CRM, termasuk manajemen kontak dan akun,
penjualan, pemasaran, dan pemenuhan; serta retensi dan program loyalti, yang
semuanya ditujukan untuk membantu sebuah perusahaan memperoleh, meningkatkan,
dan memppertahankan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggannya sebagai
sebuah sasaran bisnis utama. Bagaimanapun, banyak perusahaan merasa bahwa
sistem CRM sulit untuk diimplementasikan dengan baik karena pemahaman dan
persiapan yang kurang memadai dari manajemen dan mempengaruhi karyawan.
Akhirnya, banayk perusahaan berpindah ke sistem CRM kolaboratif yang mendukung
kolaborasi karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan mereka sendiri dalam
meningkatkan hubungan pelanggan mereka sendiri dalam meningkatkan hubungan
pelanggan yang menguntungkan.
·
Perencanaa Sumberdaya Perusahaan :
Kekuatan Perusahaan.
Perencanaan
sumberdaya perusahaan adalah sistem perusahaan lintas fungsional yang
mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses bisnis internal dari sebuah
perusahaan, khususnya dalam fungsi pabrikasi, logistik, distribusi, akuntansi,
keuangan, dan sumberdaya manusia dalam bisnis. Oleh sebab itu, ERP bertindak
sebagai kekuatan sistem informasi yang penting dalam perusahaan, membantu
perusahaan mencapai efisiensi, ketangkasan, dan responsivitas yang dibutuhkan
untuk sukses dlam lingkungan bisnis yang dinamis. Perangkat lunak ERP yang
umumnya yang terdiri dari modul terintegrasi yang memberikan sebuah perusahaan
tinjauan lintas fungsional real-time (seketika)
dari inti proses bisnis, seperti : produksi, pengolahan pesanan, dan penjualan,
serta sumberdayanya, seperti : kas, bahan mentah, kapasitas produksi, dan
orang-orangnya. Bagaimanapun, mengimplementasikan sistem ERP dengan benar
merupakan proses yang sulit dan memakan biaya yang menyebabkan kerugian bisnis
yang serius bagi beberapa perusahaan, yang meremehkan perencanaan, pengembangan
yang berkelanjutan dalam perangkat lunak ERP, termasuk modul berbantu situs dan
sederetan perangkat lunak bisnis elektronik, telah menjadikan ERP lebih
fleksibel dan mudah bagi pengguna, sebagaimana memperluasnya keluar bagi mitra
bisnis perusahaan.
·
Manajemen rantai pasokan : Jaringan
Bisnis
Manajemen rantai pasokan adalah sistem antar perusahaan
lintas fungsional yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi jaringan proses
bisnis dan hubungan antara perusahaan dan pemasoknya, pelanggan, distributor,
dan mitra bisnis lainnya. Sasaran SCM adalah untuk membantu perusahaan mencapai
ketangkasan dan responsivitas untuk memenuhi permintaan dari pelanggannya dan
kebutuhan dari pemasoknya, dengan memudahkannya dengan mendesain, membangun,
dan menjual produknya menggunakan jaringan yang cepat, efisien, dan berbiaya
rendah bagi mita bisnis, proses, dan hubungan, atau rantai pasokan. SCM sering
kali dibagi lagi ke dalam aplikasi perencaan rantai pasokan, seperti :
perkiraan permintaan dan pasokan, dan aplikasi pelaksanaan rantai pasokan,
seperti : manajemen persediaan, manajemen logistik, dan manjemen pergudangan.
Mengembangkan sistem rantai pasokan yang efektif dan mencapai sasaran bisnis
SCM telah terbukti menjadi tantangan yang kompleks dan sulit bagi banyak
perusahaan. Akan tetapi, SCM berlanjut menjadi perhatian utama dan inisiatif
bisnis elektronik utama sebagaimana perusahaan menambah penggunaan teknologi Internet mereka untuk
meningkatkan integrasi dan kolaborasi dengan mitra bisnis mereka, dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis rantai pasokan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
O'Brien, James A dan George M. Marakas, 2014, Sistem Informasi Manajemen Edisi 9 Buku 1, Jakarta : Salemba Empat.
MATERI SIM DAPAT DI DOWNLOAD DISINI:
BAB 8 SISTEM BISNIS PERUSAHAAN
PPT :
MATERI SIM LAINNYA DAPAT DI DOWNLOAD DI BAWAH INI :
BAB 7 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK
DOC :
PPT :
BAB 6 TELEKOMUNIKASI DAN JARINGAN
DOC :
PPT :
BAB 5 MANAJEMEN SUMBER DATA
DOC :
BAB 4 PERANGKAT LUNAK KOMPUTER
DOC :
PPT :
BAB 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER
DOC :
PPT :
BAB 2 BERSAING DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI
DOC :
PPT :
Terima kasih telah mengunjungi, semoga bermanfaat. Jangan lupa berkomentar yaa ;-)
Untuk menyaksikan video dari salah satu sistem bisnis perusahaan sebagai berikut... selamat menyaksikan... :-)
halo saya anya bennett, seorang penulis keuangan. saya menulis di beberapa topik terkait keuangan seperti utang, pinjaman, asuransi, investasi dan sebagainya. saya menemukan blog Anda saat berselancar di internet untuk menemukan blog yang cocok untuk menulis artikel. itu sangat banyak akal dengan konten yang kaya dan bagus dan memiliki presentasi yang jelas. saya harus menghargai kerja keras Anda dan berharap Anda beruntung. saya bertanya-tanya apakah ada orang di sini yang mencari pemberi pinjaman pinjaman positif untuk melaksanakan proyek atau kebutuhan keuangan Anda? saya merekomendasikan orang tersebut untuk menghubungi mr pedro jerome (pedroloanss@gmail.com) yang telah membantu banyak pengusaha muda & tua di seluruh dunia untuk bantuan keuangan jadi saya sangat yakin bahwa mr pedro dapat membantu di tingkat 2. layanan pinjaman kepada siapa pun di sini mencari pinjaman. terima kasih sekali lagi telah mengizinkan saya untuk menulis di blog Anda. Saya yakin saya telah memberikan Anda artikel yang benar-benar unik dan relevan sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca Anda. jika Anda tidak senang dengan catatan singkat saya, saya dengan hormat menyesalinya sebelumnya. salam hormat saya, anya bennett.
BalasHapusV-Tint®, titanium cartilage earrings (and more)
BalasHapusT-shirt: The Tint®, titanium wire titanium cartilage earrings (and more) - T-shirt ecosport titanium - T-shirt by T-T-Tint®. apple watch series 6 titanium Buy it now and titanium ore shop with free babyliss pro nano titanium flat iron shipping on your first order.